SITI ZAINAB BINTI KHUZAIMAH R.A

Rasulullah saw menikahinya setelah Hafshah. Zainab adalah bekas isteri pahlawan yang gagah berani, yang mati syahid dalam membela Islam, iaitu Ubaidah bin Harits bin Abdul-muththalib. Ubaidah gugur pada duel (perang tanding) pertama di medan perang Badr. Ketika suaminya gugur sebagai seorang syahid, Zainab sedang menjalankan tugasnya, merawat prajurit-prajurit yang terluka dan membalut luka-luka mereka. Kematian suaminya tidak menghentikannya dari mengerjakan tugas yang dipikulnya, sampai Allah SWT mentakdirkan kemenangan bagi kaum mukminin dalam pertempuran pertama yang mereka lakukan melawan kaum musyrikin. Setelah Rasulullah saw mengetahui akan kesabaran dan ketetapan hati Zainab, serta kegigihan perjuangannya dan bahawa sudah tidak ada lagi orang yang akan memberikan nafkah hidup kepadanya, Rasulullah saw meminangnya, melindunginya dan mengembirakan hatinya setelah ia tidak mempunyai lagi pelindung dan penolong.
Yang mulia Syaikh Muhammad Mahmud Shawaf dalam bukunya yang bernilai dan berjudul “isteri-isteri Nabi yang suci” berkata: Setelah membawakan kisah yang penuh keagungan dari keluhuran tentang kematisyahidan suaminya: ‘Zainab telah mencapai usia enam puluh tahun, ketika Nabi saw menikahinya. Ia hidup, setelah kawin dengan Nabi saw tidak lebih dari dua tahun, sebagai isteri beliau kemudian Allah SWT mewafatkannya dalam keadaan ridha dan diridhai.

Apakah pendapat para pendusta tentang perkahwinan yang mulai dan tujuannya yang luhur itu? Apakah mereka mendapati sesuatu di dalamnya seperti apa yang dibuahkan oleh kaum pembohong itu? Apakah menemukan dalam perkahwinan itu tendensi hawa nafsu dan syahwat? Ataukah yang mereka temukan malahan kemuliaan, kesucian, kesayangan, kebaikan dan kebajikan dari pihak Rasul kemanusiaan yang agung, yang datang untuk menjadi rahmat bagi semesta alam?
Hendaklah kaum orientalis yang mempunyai maksud- maksud tertentu itu takut kepada Allah SWT dan hendaklah mereka menunaikan amanat ilmu dengan baik dan janganlah mengkhianatinya untuk tujuan-tujuan jahat, untuk kepentingan mereka menjadi orientalis dan mempelajari ilmu –ilmu keislaman (Islamologi), hanya untuk melakukan intrik dan tipu daya, serta menjatuhkan nama baik Rasul kemanusiaan, Muhammad saw.

0 comments:


 

Copyright 2006| Blogger Templates by GeckoandFly modified and converted to Blogger Beta by Blogcrowds.
No part of the content or the blog may be reproduced without prior written permission.